Senin, 18 Februari 2013

Proyek Frontage Road (FR) dimunculkan lagi dan belum terealisasi

Frontage Road (FR) yang menghubungkan Surabaya- Sidoarjo

Proyek frontage road (FR) yang menghubungkan Surabaya- Sidoarjo sudah bisa dikerjakan tahun ini. Pasalnya, beberapa perusahaan yang terkena proyek mau menghibahkan tanahnya.

PT Maspion 2 di Buduran dan PT Maspion 3 di Gedangan sudah mau menghibahkan tanahnya ke Pemkab Sidoarjo untuk pembangunan jalan baru itu.

Frontage road adalah jalan paralel dengan jalur utama.Di negara-negara maju, jalur ini merupakan akses masuk menuju ke perumahan, toko, rumah, industri, dan pertanian. Jalur frontage road di Surabaya dan Sidoarjo dibangun sepanjang Jalan Ahmad Yani Surabaya menuju Waru, Sidoarjo. Tanah yang dibutuhkan untuk frontage roadlebarnya 10 meter dengan panjang jalan sekitar 13 km. Lahan untuk jalan saja diperkirakan 7 meter terdiri dari dua lajur dan yang 3 meter dimanfaatkan badan jalan.

“Frontage road untuk kepentingan bersama. Jadi kita harus dukung,”tandasnya. Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah juga mengakui jika pihak Maspion mau menghibahkan tanahnya untuk kepentingan jalan.“Tahun 2013 ini langsung dibangun agar bisa segera difungsikan,” pintanya.

Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, H Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan pembangunan jalan itu bisa memecah konsentrasi kemacetan arus lalu lintas baik dari Sidoarjo atau Surabaya. Apalagi kondisi kendaraan baik itu motor atau mobil dari tahunke tahunterusbertambah. “Jika sudah ada perusahaan yang menghibahkan lahannya, tahun ini segera dibangun. Saya optimis perusahaan mau menghibahkan lahannya. Itu kan untuk kepentingan perusahaan juga,” papar politisi PKB itu (http://www.seputar-indonesia.com/news/tanah-maspion-untuk-jalan)

Jawa pos mengemukakan Beberapa titik seperti perempatan Gedangan, pertigaan Jalan Seruni, perempatan jalan lingkar timur, dan depan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) selama ini juga dikenal sebagai tempat langganan angkot mokong untuk mengetem.

Dalam lima tahun terakhir, 2008–2012, praktis tak ada penambahan jalan signifikan. Sejauh ini, panjang jalan di Sidoarjo belum banyak bergeser dari angka 11.797 kilometer persegi.

Padahal, sebagai kota tetangga Surabaya, Sidoarjo sudah seharusnya lebih care terhadap kemacetan itu. Selain gigih membangun jalan baru di akses-akses krusial, pemkab meneruskan akses-akses alternatif.

Misalnya, segera merealisasikan frontage road (FR). Namun, rupanya, hal tersebut bukan prioritas pemkab. Terbukti, rencana itu masih terbilang maju mundur.

Alokasi dana dalam APBD juga belum tergambar serius. Sebenarnya, Sidoarjo tinggal melanjutkan FR yang sudah dibangun Surabaya. Relatif tidak sulit untuk mewujudkannya.

Beberapa jalan juga tinggal dilebarkan dan diaspal. Yakni, mulai jalan aspal setelah Korem 084 Surabaya. Jalan sepanjang sekitar 1 km itu tembus sampai ke Pabrik Paku, Waru, Sidoarjo. Lajur tersebut melewati beberapa perusahaan.

Di antaranya, UMC dan Ziebart. Jalan itu terpotong oleh Jalan Brigjen Katamso. Di depan Pabrik Paku, ada jalan aspal sampai di Stasiun Waru. Jalan tersebut terpotong sampai masuk areal bekas pabrik soda dekat flyover Waru.

Di depan pabrik tersebut ada jalan berpaving yang melewati Polsek Waru dan beberapa sekolahan. Jalur itu berganti aspal di depan PT Varia Beton yang persis di samping perumahan Delta Sari.

Setelah gerbang perumahan, jalan selebar sekitar 5 meter tersebut kembali tersambung sampai di stasiun komuter Sawotratap. Ada tiga PT di lajur itu, yaitu PT Trias Sentosa Tbk, PT Nila Alam Pergudangan, dan PT Panggung.

Tidak ada sambungan jalan lagi sampai pintu masuk Bandara Juanda di kawasan Aloha. Setelah pintu masuk, jalan itu masih belum tersambung. Hanya ada areal persawahan milik Pasmar 1 Gedangan.

Terus ke selatan Gedangan, yang ada hanya pertokoan sampai di perempatan. Selanjutnya masih merupakan pertokoan sampai di kompleks Perumahan Puri Surya Jaya.

Di kompleks hunian itu terdapat jalan paving yang hanya cukup dilewati satu mobil sampai di pertigaan Jalan Seruni. Setelah itu, ada jalan aspal dengan lebar lebih dari 5 meter (http://dprd-sidoarjokab.go.id/frontage-road-wajib-terealisasi.html)


Sidoarjoisme mengumukakan Proyek Frontage Road (FR) dimunculkan lagi padahal ini merupakan rencana yang lama sebelum Sidoarjo macet seperti ini berdasarkan kutipan di atas Proyek Frontage Road (FR) bukan prioritas Pemkab Sidoarjo padahal sidoarjo dilanda kemacetan, Nah.. kalau sudah seperti ini Sidoarjo Sakit apa Bangkit!!??





0 komentar:

Posting Komentar